Dari sehari ke sehari masa silih berganti
Meneruskan perjalanan tanpa mengetahui titik mati
Sekali memasuki daerah duri
Cukup untuk melupakan ribuan perjalanan menelusuri mentari
Ibarat tertusuk mawar berduri
Melupakan keindahan mawar kerna tajamnya duri
Tanpa melihat mutu sebenar
Untuk apa ia di ciptakan
zuhair irfan
No comments:
Post a Comment